
BIOma – Kuliah perdana semester genap tahun akademik 2020/2021 di Universitas Negeri Makassar (UNM) berlangsung hari ini, Rabu (10/02). Pada Jum’at (05/02) lalu, Rektor UNM telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 0006/UN3/KP/2021 tentang Penetapan Kegiatan Akademik. Salah satu poin dalam surat keputusan tersebut menyebutkan bahwa perkuliahan dilaksanakan secara daring dengan menggunakan LMS SYAM-OK.
Learning Management System (LMS SYAM-OK) dapat dikategorikan baru di lingkungan Jurusan Biologi FMIPA UNM. Meskipun LMS milik universitas ini telah eksis di beberapa fakultas lain, FMIPA UNM secara khusus memiliki MIPA-Learn, yakni LMS fakultas yang difungsikan oleh jurusan dan program studi FMIPA UNM selama perkuliahan daring.
Menanggapi imbauan penggunaan LMS SYAM-OK, Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNM, Abd. Muis, mengatakan bahwa LMS SYAM-OK akan mulai digunakan sebagai aplikasi belajar daring. Di samping itu, aplikasi penunjang lainnya tetap dapat difungsikan.
“Boleh pakai zoom, google meet, dan lain-lain di dalam SYAM-OK. Semua akan pakai SYAM-OK.” tuturnya melalui wawancara WhatsApp (10/02).
Salah satu kelas yang menggunakan LMS SYAM-OK pada kuliah perdana adalah Kelas Pendidikan Biologi ICP 2019. Yuyun Maqfira, salah satu anggota kelas tersebut menjelaskan mekanisme perkuliahannya melalui LMS tersebut.
“Pada mata kuliah pertama tadi, dosen mengabsen melalui SYAM-OK, selanjutnya dosen sebar link google meet, terus kuliahnya di google meet,” tuturnya.
Untuk menggunakan SYAM-OK hanya perlu memakai akun Sistem Informasi Akademik (SIA) sehingga lebih mudah diakses. Demikian keterangan Yuyun. Menurut penilaian pribadinya, LMS ini lebih baik dibandingkan MIPA-Learn jika dilihat dari segi tampilannya.
“Menurut saya bagus, justru saya pribadi lebih suka pakai SYAM-OK daripada MIPA-Learn karena lebih rapi SYAM-OK, cuma kendalanya masih banyak yang bingung-bingung waktu pertama kali buka dan lambat loading juga,” tuturnya.
Beralih ke kelas lain yang belum menggunakan LMS SYAM-OK, salah satu mahasiswi Pendidikan Biologi 2018, Yasma, mengungkapkan kesan cukup baik terkait pelaksanaan kuliah perdana yang telah dilaluinya.
“Pelaksanaanya cukup bagus karena on time, tapi ini baru untuk kuliah perdana saja. Kendala awalnya itu pada beberapa mahasiswa yang biasa buat dosen bad mood karena join 30 menit setelah kuliah dimulai. Jadi tergantung dari kesadaran mahasiswa juga ini kalau daring,” tuturnya.
Hanya saja jika kuliah daring terus berlanjut, Ia berharap agar aplikasi yang digunakan dapat ditetapkan. Sebab aplikasi yang beragam membutuhkan banyak ruang penyimpanan perangkat mahasiswa.
“Patenkan aplikasi yang digunakan selama perkuliahan karena beberapa mahasiswa ada yang penyimpanan HP-nya terkendala. Misalnya pekan ini pakai google meet, pekan depan pakai zoom, pekan depan lagi disuruh download edmodo. Kasihan juga mahasiswanya.” harapnya terkait aplikasi kuliah daring.
Harapan mahasiswa terkait pemastian satu aplikasi kuliah bisa jadi dapat terpenuhi jika pemanfaatan LMS SYAM-OK dapat dimaksimalkan.
“Semoga SYAM-OK bisa lebih cepat dimaksimalkan dan semoga cepat-cepat kuliah offline karena kalau online banyak sekali godaan di rumah meskipun sebenarnya enak sekali juga kalau online.” harap Yuyun.
Reporter : Umi Kalsum dan A. Sri Rahmadani