BIOma – Mi instan kerap dijadikan makanan favorit masyarakat Indonesia termasuk anak kost dan mahasiswa. Mi instan termasuk yang mudah diolah dan merupakan makanan praktis untuk mengisi perut yang kosong.
Pilihan konsumsi mi instan untuk mahasiswa adalah kebiasaan sehari-hari yang sangat sering dijumpai. Mengonsumsi mi instan sebagai salah satu pilihan perkembangan zaman dikarenakan identik dengan segala hal yang serba cepat dan nyaman.
Dikutip dari Perpustakaan Universitas Brawijaya bahwa terdapat berbagai macam varian mi instan yang disukai banyak orang, baik itu dari anak kecil hingga dewasa utamanya mahasiswa. Kebanyakan dari mereka mengatakan mi instan memiliki rasa yang enak serta mengenyangkan. Berdasarkan data yang diperoleh, konsumsi mi instan di Indonesia menempati posisi kedua terbesar di dunia setelah Cina dengan 41,5 miliar bungkus. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas) tahun 2020 juga menunjukkan bahwa 92 persen atau sekitar 248,7 juta penduduk Indonesia pernah mengonsumsi mi instan (satuan bungkus sekitar 80 gr).
Konsumsi mi instan secara berlebihan tidak baik untuk tubuh akibat penumpukan zat adiktif yang terkandung dalam mi instan. Banyak dari mereka yang menderita berbagai penyakit pada saluran pencernaan karena kebiasaan terlalu banyak mengkonsumsi mi instan setiap harinya.
Ada beberapa bahaya lain dari konsumsi mi instan secara berlebihan yang dikutip dari Kronika.id, yaitu malnutrisi, mi instan dapat mencegah tubuh menyerap nutrisi yang dibutuhkannya. Bahaya mengonsumsi mi instan terlalu sering tidak hanya dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi, tetapi juga memengaruhi perilaku makan dan membuat seseorang ingin selalu makan makanan yang tidak sehat. Selain itu, bisa memicu disfungsi ginjal karena bumbu yang ditambahkan pada mi instan mengandung natrium yang cukup tinggi dan kandungan garamnya dapat berdampak negatif pada fungsi ginjal. Oleh karena jumlah natrium terus meningkat, natrium menumpuk di dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit mulai dari stroke hingga kanker perut.
Bukan hanya itu, mengonsumsi mi instan secara berlebihan juga bisa menyebabkan obesitas. Meskipun makan mi instan terasa mengenyangkan, namun hal ini dapat membuat seseorang cepat lapar dan mendorong keinginan untuk makan lagi. Selain itu, mi instan juga tinggi kalori dan karbohidrat. Banyak orang yang mengkonsumsi mi instan dengan cara menggabungkannya dengan nasi dan sering mengonsumsi mi instan pada malam hari, tentu hal ini memberikan kelebihan kalori dan karbohidrat lebih yang dapat menyebabkan obesitas. Bahaya lainnya yaitu terganggunya siklus menstruasi, mi instan juga berdampak buruk bagi wanita jika dikonsumsi terus-menerus. Sodium dalam mi instan dapat mengganggu fungsi hormonal yang dapat mengganggu jadwal bulanan wanita (menstruasi). Hormon yang tidak seimbang juga menjadi salah satu pemicu timbulnya jerawat.
Reporter: Sahla Sahira