BIOma – Kale (Brassica oleracea var. acephala), sayuran hijau yang semakin populer di kalangan pecinta hidup sehat, kini mulai menarik perhatian masyarakat sebagai sumber kalsium alternatif selain susu. Dikutip dari USDA Food Data Central, 100 gram kale mentah mengandung sekitar 150 mg kalsium, lebih tinggi dibandingkan 100 ml susu sapi yang mengandung ±125 mg kalsium.
Temuan ini menepis anggapan bahwa kalsium hanya dapat diperoleh optimal dari produk susu. Menurut penelitian yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition oleh tim Weaver, tingkat penyerapan kalsium dari kale mencapai 40–50% lebih tinggi dibandingkan susu yang rata-rata hanya 30–32%.
Selain kalsium, kale juga mengandung vitamin K, vitamin C, serat, serta antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Dikutip dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, sayuran rendah oksalat seperti kale merupakan alternatif penting bagi masyarakat yang memiliki intoleransi laktosa atau yang memilih pola makan berbasis nabati.
Kale yang dibudidayakan secara hidroponik kini semakin banyak dijual di pasaran, termasuk di Makassar. Beberapa produsen lokal seperti Forever Green Hydroponic menyediakan kale segar yang dapat dibeli melalui berbagai platform daring. Kehadiran kale diharapkan dapat menjadi solusi pemenuhan kalsium dan mendukung gaya hidup sehat masyarakat.
Pakar kesehatan berharap semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya variasi sumber nutrisi. Dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kale, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan potensi lokal untuk kesehatan jangka panjang. Kale bukan sekadar tren, tetapi sumber gizi nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi tubuh.
Reporter: Risdayanti