
Gunung Sari, BIOma – Kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian (PMP) merupakan salah satu tahap seleksi penerimaan anggota baru LPM Penalaran UNM yang ke-23 dengan tema “Mewujudkan Generasi Kolaboratif dalam Militansi Riset dan Keorganisasian” resmi dibuka pada Jum’at (23/10) oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Sukardi Weda di Ballroom lantai 2 Phinisi UNM. Selain itu juga dihadiri oleh Indra Gunawan selaku Pendiri LPM Penalaran UNM dan Lukman selaku Pembina LPM Penalaran UNM, panitia pelaksana, anggota dan pengurus harian LPM Penalaran UNM, dan peserta daring maupun luring PMP ke-23.
Ruslang Zainuddin selaku Ketua Panitia melaporkan sebanyak 90 peserta terpilih dari 416 total peserta yang berhak mengikuti rangkaian kegiatan PMP ke-23. 53 peserta secara luring dan 37 peserta daring. Tak lupa untuk menyampaikan harapan kepada peserta yang nantinya akan terpilih yang akan melanjutkan estafet kepengurusan.
“Kepada peserta yang terpilih semoga dapat melanjutkan estafet semangat peserta lainnya. Nyalakan alarm-mu, kedepannya sudah tidak ada seleksi, untuk itu jangan buat peserta yang tidak lolos kecewa terhadap keputusan kami yang telah memilih kalian, kesempatan yang mereka inginkan,” harapnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sukardi Weda sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap agar peserta pelatihan metodoogi penelitian dapat melihat kesempatan yang ada dan dapat berkolaborasi dalam menciptakan penelitian.
Sementara itu, ketua LPM Penalaran UNM Periode 2019/2020 Muh. Mahfud mengatakan bahwa pelaksanaan PMP kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan melalui banyak pertimbangan agar dapat dilaksanakan secara semi daring.
“Pelaksanaan kegiatan PMP kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan melalui banyak pertimbangan agar dapat dilaksanakan secara semi daring, selain itu durasi perekrutan juga berlangsung cukup lama telah mencapai 8 bulan lamanya dan akan terus berlanjut hingga desember nanti, semoga kedepannya kalian para peserta dapat berkolaborasi, bermanfaat bagi Universitas Negeri Makassar maupun masyarakat luas.” tuturnya.
Reporter: RM 6