BIOma – Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2024-2028 diwarnai dengan dugaan kecurangan. Salah satu kandidat yaitu Ichsan Ali melaporkan dugaan tersebut kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
Ichsan Ali menyatakan rasa kekecewaannya terhadap hasil Penyaringan Calon Rektor UNM untuk Periode 2024-2028. Dalam pernyataannya, ia mencurigai adanya tindakan curang dalam proses pemilihan tersebut. Poin yang membuatnya merasa curiga adalah hasil yang menunjukkan bahwa dirinya, yang merupakan salah satu kandidat rektor, hanya memperoleh tiga suara.
Dilansir melalui laman Herald Sulsel, Ichsan Ali yang merupakan calon rektor nomor urut 2 tersebut mengungkapkan alasan kecurangan ini yaitu lima calon rektor UNM periode ini yang didominasi Wakil Rektor (WR) terpaut sangat jauh dari calon yang meraih suara terbanyak.
“Dalam pemilihan rektor itu, saya lihat hasilnya kenapa jomplang begini. Ada 51 suara bahkan saya yang mengikuti Pak rektor sudah sekian tahun hanya dapat 3 suara. Semua WR orang dekat Pak rektor ini paling tinggi 5 suara saja. WR 1 dan WR 2 juga WR 4. Saya hanya 3 suara,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa ketimpangam pemilihan ini merupakan bukti kegagalan rektor.
“Ini mungkin bukti kegagalan rektor. Mendelegitimasi bahwa dia gagal. Tidak disukai kita ternyata ini. Ini menurut data-data ya,” tambahnya.
Setelah hasil Penyaringan Calon Rektor UNM diumumkan, Ichsan Ali bersama timnya merumuskan sembilan poin yang mereka anggap sebagai tanda-tanda kecurangan dalam perolehan suara tersebut dan mengajukannnya ke Kemendikbud-Ristek.
“Pasti ada masalah ini. Masa kami yang menguasai fakultas, misalnya WR ini bisa membawahi satu fakultas tapi dikalahkan dekan. Nah dari situ saya analisis semua,” jelasnya.
Ia juga berharap sembilan poin yang diajukan dapat ditanggapi oleh kementerian.
“Harapan saya semoga sembilan poin ini terhadap indikasi saya ini ditanggapi kementrian, Pak menteri,” harapnya.
Reporter: Yaumil Magfirah Armas
Nurul Humairah