BIOma – Kemampuan penglihatan warna merupakan salah satu keajaiban evolusi yang membedakan berbagai spesies hewan. Udang mantis (Neogonodactylus oerstedii) sebagai salah satu anggota sub filum crustacea, memiliki sistem penglihatan paling kompleks. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh jumlah dan jenis sel kerucut pada retina mata.
Dilansir dari iflscience.com, manusia memiliki tiga jenis sel replica watches kerucut yang sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Kombinasi dari ketiganya memungkinkan manusia melihat jutaan warna diantara spektrum cahaya tampak, yakni antara 390 hingga 700 nm. Namun, kemampuan ini ternyata masih kalah jauh dibandingkan dengan udang mantis.
Dilansir dari the-scientist.com, udang mantis memiliki 16 jenis fotoreseptor yang berbeda di matanya, yang enam diantaranya adalah reseptor ultraviolet (UV).
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Current Biology mengungkapkan bahwa filter pigmen MMA pada reseptor UV ini memungkinkan udang mantis membedakan berbagai panjang gelombang UV yang menjadi kemampuan langka di dunia hewan. Kemampuan replica Tag Heuer visual udang mantis sangat kontras dengan warna tubuhnya yang beragam dan reputasinya sebagai predator berbahaya.
Dilansir dari jpost.com, udang mantis memiliki dua capit seperti gada yang dapat meluncur dengan kecepatan setara peluru kaliber -22 (1.316 km/jam), menjadikannya salah satu gerakan tercepat di dunia hewan.
Pukulan kuat ini digunakan untuk membunuh mangsa atau mempertahankan diri. Struktur capit berlapisnya mampu meredam kejut agar tidak rusak saat menghancurkan cangkang mangsa.
Selain kuat, udang mantis juga cerdas dalam berburu, mampu memanipulasi replica Rolex day-date posisi mangsa dan menyerang titik lemahnya dengan pukulan berulang. Strategi ini menjadikannya predator yang sangat efisien.
Reporter: Yohanis Roy Pabidang
