BIOma – Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain yang terjadi di dalam masyarakat. Pendidikan merupakan sebuah proses mengajar dan belajar dari bentuk-bentuk kelakuan manusia menurut apa yang masyarakat harapkan. Dalam poin ini akan merangkum tentang fungsi dan hubungan pendidikan dengan aspek-aspek lainnya.

Fungsi Pendidikan dalam Kebudayaan

Fungsi sekolah yang utama ialah pendidikan intelektual, yakni “mengisi otak” anak dengan berbagai macam pengetahuan. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan peserta didik. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan. Kontrol sosial dalam arti yang luas dimaksud setiap usaha atau tindakan dari seorang atau suatu pihak untuk mengatur kelakuan orang lain. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan status quo. Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang, kepada generasi muda. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial. Pendidikan bertujuan untuk membekali setiap anak agar masing-masing dapat maju dalam hidupnya mencapai tingkat yang setinggi-tingginya. Dalam tiap masyarakat orang menggolongkan masing-masing dalam beberapa kategori, dari lapisan yang paling atas sampai lapisan yang paling bawah.

Pengaruh Sekolah terhadap Kelakuan dan Kepribadian Semua Pihak di Sekolah

Dalam bidang ini hal yang paling diutamakan adalah aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini akan dianalisis kepribadian dan kelakuan guru, murid dan yang lainnya berdasarkan partisipasi dalam keseluruhan sistem pendidikan. Para ahli psikologi dan sosiologi telah banyak mengadakan penelitian serta mencetuskan teori-teori tentang masalah pengaruh sekolah atas murid. Mereka juga menyelidiki peranan murid terhadap guru dan terhadap murid-murid lainnya di sekolah. Selain perkembangan pribadi peserta didik, juga kepribadian guru merupakan pokok penelitian. Beberapa persoalan yang dibahas pada sub bahasan ini adalah :

a. Peranan sosial guru-guru
Guru hendaknya mengenal masyarakat agar dapat berusaha menyesuaikan pelajaran dengan keadaan masyarakat sehingga relevan. Guru juga diharapkan bisa memberikan sumbangsinya kepada masyarakat sebagai bukti pengabdianya kepada pembangunan bangsa, meskipun sebenarnya para siswa tidak begitu menghiraukan ada tidaknya partisipasi guru dalam berbagai kegiatan masyarakat.

b. Hakikat kepribadian guru
Repon anak terhadap setiap guru berbeda-beda karena bergantung pada berbagai faktor, antara lain pribadi guru itu sendiri, tanggapannya terhadap peranannya, pribadi anak dengan latar belakang pendidikannya dalam keluarga, usia anak, masyarakat dengan konsep serta penghargaan mereka atas pendidikan dan peranan guru, adat istiadat, suasana sekolah dan kelas, struktur, golongan sosial murid dan lain sebagainya.

c. Pengaruh kepribadian guru terhadap kelakuan peserta didik
Tiap guru mempunyai tipe, ada yang otoriter dan ada juga yang demokratis. Namun yang betul-betul murni sepenuhnya otoriter atau sepenuhnya demokratis tentu tidak ada. Tiap guru akan mempunyai kedua sifat itu dalam taraf tertentu. Ada pula yang mengklasifikasi tentang peranan guru yang membedakan tipe guru yang dominative dan yang integrative. Reaksi murid terhadap peranan guru dapat diketahui dari ucapan murid tentang guru itu. Pada umumnya guru yang paling disenangi ialah guru yang demokratis karena bisa dimintai nasehatnya, mau diajak bercakap-cakap, tidak menunjukkan superioritasnya dan ramah terhadap murid.

Fungsi Sekolah dalam Sosialisasi Murid

Sekolah memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Anak mengalami perubahan dalam kelakuan sosial setelah dia masuk sekolah. Untuk mengetahui sampai mana pendidikan sosial di sekolah dilakukan, kita perlu mempelajari nilai-nilai yang dianut di sekolah, corak kepemimpinan, apakah otokratis atau demokratis.

Arman Wijaya, Mahasiswa Program Studi Sosiologi Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Makassar, Angkatan 2014.

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *