Ilustrasi buku (Doc. Int)

BIOma – Hari Buku Nasional setiap tahunnya diperingati pada tanggal 17 Mei. Hari Buku Nasional diperingati untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi. Tahun 2002 merupakan awal mulanya Hari Buku Nasional diperingati. Hari Buku Nasional ini dicetuskan oleh Menteri Pendidikan saat itu, yakni Abdul Malik Fadjar. Tanggal 17 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional, yaitu pada 17 Mei 1980. Hari Buku Nasional diperingati atas dasar masih rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.

Dilansir dari voi.id, Finlandia ditahbiskan sebagai negara dengan tingkat literasi tertinggi di dunia pada tahun 2020. Finlandia menduduki puncak tabel literasi dunia dalam studi yang dilakukan John Miller, Presiden Central Connecticut State University di New Britain. Penelitian ini mengamati tes pencapaian literasi dan juga pada apa yang disebut dengan “karakteristik perilaku literasi”, mulai dari jumlah perpustakaan, surat kabar, hingga tahun-tahun sekolah dan ketersediaan komputer di negara tersebut. Adapun Indonesia berada di urutan 60. Sementara, menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen atau hanya ada 1 dari seribu orang Indonesia yang rajin membaca.

Mengutip situs Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI), tingkat literasi bangsa Indonesia selama berpuluh-puluh tahun masyarakat Indonesia berkutat pada sisi hilir. Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando mengatakan sisi hilir yang dimaksud adalah masyarakat yang terus dihakimi sebagai masyarakat yang rendah budaya bacanya sehingga rendah pula indeks literasinya.

Reporter : Muthi’ah Amaliyah Ahmad

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *