BIOma – Masjid Ulil Albab Kampus II Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menjadi sasaran pencurian barang. Kejadian ini bukanlah yang pertama kali, karena kasus serupa telah sering terjadi dan dikeluhkan oleh mahasiswa.
Hari Kamis (13/02), seorang mahasiswi kehilangan tas laptop berisi handphone dan laptop saat akan melakukan ibadah salat Magrib.
Korban mengungkapkan bahwa ia meletakkan tas laptopnya di dalam masjid dan tidak jauh dari pintu, karena hendak mengambil air wudhu. Namun, setelah kembali, tas tersebut sudah tidak ada di tempatnya.
“Saya meletakkan tas di dalam masjid, tidak jauh dari pintu, karena saya akan mengambil wudhu. Setelah kembali, tas itu sudah hilang,” ungkap korban.
Korban juga menceritakan bahwa handphone yang ada di dalam tas tersebut ditemukan dibuang di sekitar Jalan Muhajirin 5. Diduga, pelaku membuang handphone karena takut dapat dilacak.
“Handphone saya ditemukan dibuang di sekitar Jalan Muhajirin 5. Mungkin pelaku takut ketahuan karena perangkat itu bisa dilacak,” tambahnya.
Setelah banyaknya peristiwa pencurian yang terjadi, mahasiswa menjadi risau karena khawatir akan kehilangan barang saat sedang melakukan ibadah.
“Kalau mau salat, sebaiknya jangan sendiri, apalagi saat membawa banyak barang. Jangan tinggalkan begitu saja, kalau bisa titipkan ke teman. Karena sudah banyak sekali kejadian pencurian dan jangan sampai ada lagi yang mengalami hal seperti itu,” pesan korban.
Berbagai tulisan imbauan dan peringatan telah tersebar di dalam masjid dan tempat wudhu agar jamaah lebih waspada. Namun, fasilitas keamanan seperti CCTV yang masih kurang membuat pelaku merasa bebas dan mudah mengambil kesempatan.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh jamaah, terutama mahasiswa, untuk lebih berhati-hati dan menjaga barang bawaan saat beribadah. Diharapkan pihak terkait, dapat segera memperketat sistem keamanan, termasuk CCTV dengan menambah titik pemantauan di area strategis seperti gerbang kampus. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan mahasiswa serta jamaah masjid dapat lebih terjamin.
Reporter: Akhmad Setiawan
