
BIOma – Boikot produk Prancis menjadi trending di media sosial akhir-akhir ini. Sejumlah negra menyuarakan boikot Produk Prancis ini. Tak hanya Indonesia, Negara Timur Tengah juga ikut serta menyuarakan boikot Produk Prancis. Aksi boikot produk Prancis ini memanas seusai Presiden Prancis dan Emmanuel Macron memberikan komentar soal Islam dan kartun Nabi Muhammad.
Penggambaran Nabi Muhammad dinilai menyinggung umat Islam, karena dalam tradisi Islam melarang gambar Allah dan Muhammad. Gelombang boikot terus diserukan oleh sejumlah negara di dunia terutama oleh negara Islam. Negara yang terang-terangan memboikot produk Prancis adalah Turki dan Kuwait.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Jumat (30/10) lalu merilis imbauan kepada masyarakat muslim Indonesia untuk memboikot produk-produk dari Prancis. Boikot produk Prancis tak hanya datang dari pengelola minimarket saja, namun banyak netizen yang aktif mengunggah video di media sosial, untuk mengajak orang-orang melakukan hal yang serupa.
Dilansir dari detikfood.com, dalam beberapa unggahan di media sosial, banyak minimarket lokal yang melakukan aksi menarik produk-produk Prancis, seperti minimarket basmalah dan supermarket Dalwa Mart di Jawa Timur. Mereka kompak menyerukan boikot produk Prancis dari toko mereka. Dalam foto yang mereka unggah di Instagram, Dalwamart memiliki daftar produk makanan dan minuman yang berasal dari Prancis. Banyak rak yang dikosongkan dan diberi tanda boikot. Untuk menandakan bahwa rak tersebut tidak akan terisi produk apapun untuk sementara waktu.
Dilansir dari liputan6.com, Pengamat Ekonomi sekaligus Dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah memastikan gerakan boikot produk Prancis tidak berpengaruh banyak kepada Indonesia, baik dari sisi investasi maupun ekspor impor. Sebab, produk-produk Indonesia sendiri tidak banyak yang bisa menjadi substitusi produk Prancis.
Reporter: Risma Syam