BIOma – Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan praktikum secara luring sejak tanggal 14 Maret 2022 dan masih berlangsung hingga saat ini (16/03). Berbeda dari beberapa tahun terakhir, kebijakan terbaru telah dikeluarkan oleh Kepala Laboratorium Biologi mengenai pengadaan alat dan bahan praktikum untuk mahasiswa. Hal ini tentu disambut baik oleh seluruh mahasiswa utamanya dari angkatan 2021, 2020, dan 2019 yang masih menjalankan praktikum.
Melalui wawancara, Oslan Jumadi selaku Kepala Laboratorium Jurusan Biologi menyampaikan alasan mengenai kebijakan yang ia buat yakni dengan adanya pengadaan bahan praktikum maka mahasiswa dapat lebih fokus terhadap tugas-tugas praktikum dan materinya, selain itu untuk lebih menstimulus mahasiswa dapat belajar sehingga tidak lagi kesulitan dalam mengambil bahan segar sendiri.
“Pengadaan bahan praktikum bertujuan agar mahasiswa fokus untuk kesiapan praktek dan siap terhadap materi yang ada, konsekuensinya ketika mahasiswa gagal responsi maka harus meninggalkan laboratorium untuk kembali mempelajari materinya, kemudian asisten yang bertanggung jawab perlu mengecek kembali kesiapan praktikannya,” tuturnya.
Beberapa mahasiswa juga turut mengungkapkan pendapatnya mengenai kebijakan ini. Nur Miftahul Jannah Ahmad, mahasiswa Jurusan Biologi angkatan 2021 mengaku setuju dengan aturan terbaru ini karena bahan praktikum tertentu sukar untuk dicari.
“Saya pribadi sangat setuju, dengan itu kegiatan praktikum akan lebih mudah serta efektif pelaksanaannya, mengingat kilas balik dan dari beberapa pengalaman saat kami melakukan kegiatan praktikum, terkadang ada beberapa kelompok yang tidak menemukan bahan yg diperlukan, sehingga proses pembelajaran atau praktikum pada laboratorium sendiri terhambat,” ungkapnya.
Multasya sebagai mahasiswa Jurusan Biologi angkatan 2020 ikut mengungkapkan pendapatnya, ia juga setuju dengan kebijakan atau aturan terbaru ini yakni mahasiswa dapat semakin fokus untuk mendapatkan nilai yang baik ketika kegiatan praktikum berlangsung.
“Saya setuju dengan kebijakan tersebut, kami jadi bisa fokus untuk mempersiapkan respon dan lebih fokus mempersiapkan diri untuk praktikum karena terkadang kami tidak sempat baca penuntun sebab terlalu fokus untuk cari bahan. Belum lagi kalau ada bahan yang tidak kami temukan maka dapat mempengaruhi nilai praktikum,” ungkapnya.
Andi Aida Ariya, mahasiswa Biologi angkatan 2019 juga mengungkapkan pendapatnya bahwa kebijakan ini akan memberikan kemudahan bagi praktikan sehingga lebih bisa fokus belajar. Namun, ia juga menambahkan bahwa pencarian bahan praktikum bagi praktikan merupakan hal yang bagus.
“Menurut saya pribadi tentu akan memberikan kemudahan bagi praktikan karena tidak lagi mencari bahan untuk praktikum. Sehingga praktikan memiliki banyak waktu untuk belajar, akan tetapi perlu kita lihat dari sisi lainnya juga, sebenarnya mencari bahan oleh mahasiswa itu sendiri akan sangat membantu karena bisa menemukan sendiri tempat atau asal dari bahan tertentu. Misalnya, macam-macam tumbuhan,” ungkapnya.
Aulia Dzalsabila selaku asisten praktikum turut memberikan pendapatnya terhadap kebijakan terbaru ini bahwa mahasiswa dapat diringankan bebannya dalam hal keuangan.
“Menurut saya sangat bagus karena dari dulu itu keluhan mahasiswa tentang susahnya cari bahan dan terkendala di keuangan. Dengan adanya kebijakan baru, jadi mahasiswa merasa diringankan dalam hal tersebut,” ungkapnya.
Tujuan lain dari adanya aturan baru ini yaitu mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat mahasiswa melakukan pencarian bahan, seperti adanya kesalahan mengambil bahan, perjalanan yang jauh, dan fatalnya terjadi kecelakaan. Maka dengan adanya kebijakan ini, Kepala Laboratorium sangat mengharapkan mahasiswa hanya memiliki tanggung jawab yakni belajar dengan sungguh-sungguh.
“Biarlah kami sibuk mencarikan bahan praktikum, praktikan silahkan sibuk untuk belajar dengan baik sebagaimana tugas praktikan sejak awal,” harapnya.
Reporter: Nurul Fitrah Aryani