Penyampaian Emil Salim selaku keynote speaker (27/11) (Doc. Ist)

BIOma – Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) kembali menyelenggarakan KEHATI Award 2020 pada Jumat (27/11). Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9 sejak pertama kali diselenggarakan sejak 2000. Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos mengatakan KEHATI Award merupakan ajang penghormatan dan promosi individu, kelompok, dan instansi yang telah berjasa di bidang lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

KEHATI Award merupakan ajang apresiasi kepada mereka yang mendedikasikan waktu, tenaga, pemikiran dan keilmuan, membaktikan amal kebajikan bagi kelestarian alam indonesia bagi tumbuh dan terjaganya kekayaan keanekaragaman hayati kita. Penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan pentingnya keanekaragaman hayati, pelestarian dan pemanfaatannya secara bijak dan berkelanjutan, serta pembagian manfaatnya yang berlandaskan keadilan,” tuturnya.

Emil Salim, selaku keynote speaker mengungkapkan bahwa para pemenang KEHATI Award merupakan para pahlawan karena melakukan tugasnya tanpa pamrih, tidak ada yang menyuruh dan tidak ada pula yang membiayai. Mereka mandiri untuk berbuat untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di daerahnya masing-masing bahkan meraka kembali memulihkan kembali hutan-hutan yang telah di rusak oleh oknum tak bertanggung jawab.

Terkadang di Indonesia sendiri tidak paham makna kegunaan dari keanekaragaman hayati. Kalau ada hutan lindung mengapa tidak dimanfaatkan untuk tanaman padi, kalau ada hutan di papua mengapa tidak dibuka untuk kelapa sawit, kalau ada alam yang utuh mengapa tidak dibagun perkebunan atau macam-macam yang merusak hutan itu. Dibalik keadaan ini, orang tidak paham makna keanekaragaman hayati. Jika satu mata rantai putus maka akan tidak seimbang. Dimana jika hutan yang dirusak maka yang terjadi adalah dampak dari fungsi hutan akan berkurang. Jangan rusak dan mengotori ekosistem alam” tuturnya.

KEHATI Award memiliki enam kategori yang menyasar kepada individu, kelompok, atau institusi, antara lain Kategori Prakarsa Kehati (lembaga swadaya masyarakat) yang diberikan kepada Rubama M dari Aceh, Kategori Pamong Kehati (Kepala Daerah) diberikan kepada H. Jarot Winarno dari kabupaten sintang, kalimantan Barat, Kategori Inovasi Kehati (usaha kecil dan menengah) diberikan kepada PT.Karya Dua Anyam dari Jakarta, Kategori Cipta Kehati, Pande Ketut Diah Kencana dari Bali, Kategori Citra Kehati diberikan kepada Samsudin dari Indramayu dan Kategori Tunas Kehati (Generasi Muda) diberikan kepada Margaretha Mala dari Kalimantan Barat.

Di akhir acara ketua pembina yayasan KEHATI , Ismid Hadad menyampaikan closing statement. Beliau menyampaikan dampak dari rusaknya keseimbangan ekosistem dan beliau juga berharap terciptanya pengembangan usaha, dan apa yang menjadi misi KEHATI yaitu memperluas gerakan ekonomi dan budaya lokal berbasis pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di tingkat lokal, nasional dan internasional dapat tercapai.

Reporter: Hastika

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *