BIOma – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) baru-baru ini melakukan riset analisis sentimen masyarakat terhadap Gen Z di platform X atau Twitter yang bertajuk “Menelusuri Opini Netizen Mengenai Gen Z: Analisis Sentimen di Twitter Dengan Random Forest Dan Naïve Bayes“.
Hasil riset tersebut mengungkapkan bahwa persepsi publik terhadap Generasi Z di media sosial Twitter cenderung negatif. Penelitian yang dilakukan pada rentang waktu 10 – 20 Februari 2025 ini mengumpulkan 6.392 tweet menggunakan metode crawling, dengan fokus pada kata kunci “Gen Z”.
Setelah proses penyaringan, hanya 3.677 tweet yang relevan dan digunakan dalam analisis sentimen. Tweet-tweet ini diproses melalui berbagai tahapan seperti case folding, cleaning, tokenizing, normalization, filtering, dan stemming, serta diklasifikasikan menggunakan pendekatan lexicon dari kamus INSET (Indonesian Sentiment).
Berdasarkan riset tersebut, terdapat 37,6% tweet yang mengandung sentimen negatif, disusul 31,7% sentimen positif, dan 30,7% netral. Kata-kata yang dominan dalam sentimen negatif meliputi “kerja”, “salah”, dan “menilai” yang mencerminkan adanya ketegangan atau perbandingan antara Gen Z dan generasi sebelumnya, terutama di lingkungan kerja.
Adapun sentimen positif menonjolkan kata seperti “banget”, “kerja”, dan “tau”, yang menunjukkan apresiasi terhadap kreativitas dan adaptasi Gen Z terhadap teknologi.
Dalam evaluasi performa model klasifikasi, algoritma Random Forest terbukti lebih unggul dibandingkan Naïve Bayes. Pada pembagian data pelatihan dan pengujian 90:10, Random Forest mencatatkan akurasi tertinggi sebesar 69,29%, sementara Naïve Bayes hanya mencapai 63,32%. Model Random Forest juga lebih stabil dalam mengklasifikasikan semua jenis sentimen, terutama netral dan positif.
Riset ini menyoroti pentingnya memahami dinamika persepsi publik terhadap kelompok generasi, terutama di era digital yang serba cepat dan penuh opini. Selain memberikan gambaran sosial, hasil riset juga memperkuat posisi algoritma Random Forest sebagai metode andal dalam klasifikasi sentimen berbasis teks.
Informasi lebih lengkap, dapat Anda dapatkan melalui link berikut:
https://bit.ly/3Y9vSpP
Reporter: Khusnul Khatimah