Pohon Palem Socratea exorrhiza (Doc. Int)

BIOma – Hutan hujan tropis menyimpan berbagai keajaiban alam, salah satunya adalah pohon palem Socratea exorrhiza, yang dikenal sebagai “pohon berjalan.” Julukan ini berasal dari kemampuannya yang unik untuk tampak berpindah tempat seiring waktu.

Dilansir dari Liputan6.com, pohon Socratea exorrhiza dapat ditemukan di hutan hujan tropis Amerika Tengah dan Selatan. Keunikannya terletak pada akar udara yang baru tumbuh dari bagian atas batangnya saat kondisi lingkungan berubah. Akar-akar ini berfungsi sebagai penopang dan memberikan kesan seolah-olah pohon berpindah tempat secara perlahan.

John H. Boldey merupakan antropolog yang mengajukan hipotesis bahwa akar penyangga unik pada pohon ini memungkinkan mereka untuk “berjalan” menjauhi titik perkecambahannya jika ada pohon lain yang tumbang dan menimpa bibit tersebut.

Selain itu, dikutip dari cnnindonesia.com, para pakar juga mencoba membongkar fenomena “pohon berjalan”. Beberapa ilmuwan menjelaskan bahwa meskipun pohon ini tampak bergerak, prosesnya bukanlah langkah aktif, melainkan respon terhadap lingkungan.

Jadi, ketika tanah di sekitar pohon menjadi tidak stabil atau kurang mendapatkan cahaya matahari, pohon ini akan menumbuhkan akar baru ke arah yang lebih menguntungkan. Sementara itu, akar lama akan mati, sehingga pohon tampak berpindah tempat. Namun, proses ini terjadi sangat lambat, hanya beberapa sentimeter setiap tahunnya.

Dikutip dari Detik.com, berbeda dengan Socratea exorrhiza, pohon Metrosideros robusta di Selandia Baru juga disebut “pohon berjalan”. Awalnya, pohon ini tumbuh sebagai epifit di pohon inang, lalu akarnya mencapai tanah dan membesar, hingga akhirnya menggantikan pohon inang yang membusuk. Pergerakan ini berlangsung sangat lambat, mirip dengan yang diamati pada Socratea exorrhiza.

Meskipun dijuluki “pohon berjalan,” pergerakan Socratea exorrhiza lebih kepada respon alami terhadap kondisi lingkungan daripada gerakan aktif seperti pada hewan. Proses pertumbuhan akarnya yang unik memang dapat menyebabkan perubahan posisi, tetapi pergerakannya sangat lambat dan tidak benar-benar melangkah.

Reporter: Fadhilah Azzahra

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *