BIOma – Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD) Tahun 2025 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) BIOma Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) terus berlanjut. Salah satu materi yang diberikan kepada peserta, yakni Teknik Public Speaking, yang berlangsung di Rumah Adat Jeneponto, Benteng Somba Opu, Sabtu (03/04).
Materi ini merupakan materi ketiga yang diberikan selama rangkaian DJMTD 2025 dan dibawakan oleh Sarmila Natasya Andis selaku Dewan Redaksi LPM BIOma. Materi ini diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. Dalam pemaparannya, Sarmila menjelaskan bahwa public speaking merupakan keterampilan yang tidak hanya berguna dalam dunia jurnalistik, tetapi juga dalam kehidupan profesional dan sosial.
Sarmila membedah materi public speaking ke dalam beberapa poin penting, diantaranya metode public speaking, tujuan dari public speaking, penguasaan materi sebagai dasar utama, penguasaan panggung agar percaya diri, penggunaan intonasi yang tepat, bahasa tubuh yang mendukung, serta kemampuan mengendalikan emosi. Tak hanya itu, ia juga membagikan strategi menarik perhatian audiens agar penyampaian pesan menjadi lebih efektif.
“ Public speaking bukan hanya soal berbicara di depan umum, tapi bagaimana pesan kita bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh audiens,” ujar Sarmila saat menyampaikan pentingnya penguasaan panggung dan intonasi suara.
Dalam sesi diskusi, Sarmila melemparkan pertanyaan kepada peserta.
“Menurut kalian, public speaking itu lebih ke bakat atau latihan?,” tanyanya.
Seorang peserta bernama Apriana Bulawan, mahasiswa DJMTD 2025 yang duduk di barisan tengah memberikan jawabannya.
“Menurut saya, public speaking itu bakat, tapi juga harus dibarengi dengan latihan,” ungkapnya.
Sarmila pun memberikan klarifikasi atas jawaban tersebut. Ia menekankan bahwa public speaking adalah keterampilan yang bisa dilatih oleh siapa pun.
“ Public speaking bukan semata-mata bakat. Bakat mungkin mempercepat proses, tapi intinya adalah latihan yang konsisten dan kemauan belajar. Siapa pun bisa menjadi public speaker yang baik jika mau berlatih,” jelasnya.
Para peserta pun tampak antusias, mencatat poin-poin penting serta aktif dalam sesi simulasi berbicara di depan secara kelompok.
Materi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta dan menjadi bekal penting dalam praktik jurnalistik ke depannya.
Reporter: Fischa Talicha