Salah satu tanaman hiperakumulator (Doc. Int)

BIOma – Tanaman hiperakumulator merupakan spesies tumbuhan yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap dan mengakumulasi logam berat dari tanah ke dalam jaringan mereka tanpa mengalami efek toksik yang signifikan. Kemampuan ini menjadikan mereka sangat efektif dalam proses fitoremediasi, yaitu teknik pembersihan lingkungan dari kontaminasi logam berat yang berbahaya bagi ekosistem dan kesehatan manusia.

Dikutip dari artikel “Mekanisme dan Potensi Fitoremediasi Tumbuhan Hiperakumulator” oleh Kusumo, proses ini dimulai dengan penyerapan logam berat melalui akar tanaman. Akar bertindak sebagai pengambil unsur-unsur tersebut dari tanah, kemudian logam berat yang diserap akan dipindahkan melalui sistem vaskular tanaman, yaitu xilem dan floem, menuju bagian lain dari tanaman seperti batang dan daun.

Tanaman hiperakumulator dapat mengakumulasi logam berat dalam konsentrasi yang sangat tinggi, terutama di bagian tertentu seperti daun atau batang, dengan cara mengikat logam-logam tersebut dalam vakuola, yang mencegah kerusakan sel tanaman. Mekanisme ini memungkinkan tanaman untuk mengatasi pencemaran logam berat tanpa mengalami efek toksik, sehingga menjadikannya sangat efektif dalam remediasi lingkungan dan ekstraksi logam berharga.

Dilansir dari artikel “Tanaman Penghasil Emas Tumbuh Subur di Indonesia” oleh Izzah, salah satu contoh menarik adalah tanaman dari kelompok bayam-bayaman dan tanaman lembang (Typha angustifolia). Tanaman bayam-bayaman yang tumbuh di sekitar area tailing (limbah sisa penambangan) memiliki kemampuan akumulasi emas tertinggi. Namun, karena biomassa yang dihasilkan rendah, potensi fitomining-nya juga terbatas.

Sementara itu, tanaman lembang mampu mengakumulasi emas dalam jumlah yang cukup signifikan, yaitu sekitar 5-7 gram emas per hektar. Meskipun jumlah ini terlihat kecil, potensinya masih dapat dikembangkan lebih lanjut.

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Priantoro dalam artikel berjudul “Potensi Akar Wangi Sebagai Agen Fitoremediasi”, tanaman akar wangi (Chrysopogon zizanioides) juga menunjukkan potensi sebagai agen fitoremediasi. Tanaman ini dapat mengekstrak logam berat dari lingkungan ke dalam jaringan tanaman. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua kultivar mampu tumbuh dengan baik pada genangan air, sehingga tidak cocok untuk pengolahan limbah cair.

Dikutip dari artikel “Mekanisme dan Potensi Fitoremediasi Tumbuhan Hiperakumulator” oleh Hidayati, tanaman hiperakumulator juga menunjukkan potensi luar biasa dalam mengatasi pencemaran logam berat di lahan-lahan yang terkontaminasi. Tanaman seperti Thlaspi caerulescens mampu mengakumulasi logam berat, seperti kadmium dan seng dalam jumlah yang sangat tinggi, menjadikannya salah satu solusi utama dalam upaya remediasi lingkungan.

Reporter: Ainul Hidayat

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *