
BIOma – Saat ini sudah memasuki bulan Desember dimana proses perkuliahan semester ganjil akan segera berakhir. Tentunya mahasiswa akan siap memulai proses perkuliahan semester genap yang akan datang. Namun, kini masih menjadi bahan perbincangan para mahasiswa ataupun aktivis kampus mengenai proses pembelajaran yang akan dilaksanakan pada semester yang akan datang dikarenakan kondisi seperti ini yang masih terbilang pandemi virus COVID-19 yang belum berakhir.
Sampai saat ini pihak Kampus Universitas Negeri Makassar belum menyampaikan mekanisme perkuliahan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang. Abd. Muis selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNM menyampaikan langsung melalui wawancara bahwa pihak Fakultas telah melakukan rapat pada Kamis (03/12) mengenai pelaksanaan kuliah offline belum pasti akan dilaksanakan karena saat ini masih menunggu ketentuan dari Universitas.
“Berdasarkan informasi dalam rapat di Fakultas pada pukul 10.00 WITA hari ini (03/11) mengenai kuliah offline, masih menunggu ketentuan dari Universitas. Pada prinsipnya unit yang berada di bawah Universitas seperti Fakultas, Jurusan serta Program Studi akan siap menyelenggarakan perkuliahan secara offline,” ujarnya.
Untuk melaksanakan perkuliahan offline tentu perlu banyak persiapan dalam menghadapi suasana yang berbeda dari pelaksanaan perkuliahan sebelumnya. Ketua Jurusan Biologi juga menyampaikan bahwa saat ini belum ada hal yang dipersiapkan untuk melaksanakan perkuliahan offline.
“Untuk saat ini belum ada yang dipersiapkan,” tambahnya.
Ainun Chamila sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNM menyampaikan melalui wawancara mengenai ketidaksiapannya mengikuti perkuliahan offline dalam kondisi sekarang ini.
“Sebenarnya saya belum siap sepenuhnya karena jika dipikir bahwa wabah virus corona ini masih tinggi dan belum hilang sepenuhnya. Di sisi lain, wabah ini menyebabkan menurunnya perekonomian yang berdampak pada keluarga sehingga berat bagi mahasiswa yang sedang berada di luar kota untuk mengikuti perkuliahan offline karena membutuhkan biaya yang cukup banyak,” tuturnya.
Mahasiswa yang berasal dari daerah Polewali ini berharap jika perkuliahan akan dilaksanakan secara offline agar pemerintah dan pihak kampus dapat menjamin terhadap penerapan protokol kesehatan serta pengertian dosen terhadap keluh kesah mahsiswa dalam perkuliahan online.
“Jika perkuliahan akan dilaksanakan secara offline semoga pemerintah dapat menjamin mahasiswa dapat menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan, namun jika online semoga pemerintah dapat membantu mahasiswa dan untuk dosen agar kiranya bisa mengerti masalah yang dihadapi mahasiswa selama perkuliahan online.” harapnya.
Reporter: Nurasiah Dahlan/Wahdaniyah Misliyanti