Mahasiswa Datang ke Kampus di Malam Hari untuk Cek Nilai (Doc. LPM BIOma)

BIOma – Kebijakan pembatasan akses website akademik Universitas Negeri Makassar (UNM) yang hanya dapat dibuka melalui jaringan Wi-Fi kampus menuai keluhan dari sejumlah mahasiswa akhir-akhir ini.

Sejak beberapa website UNM, terutama Si-Nilai sebagai platform yang digunakan untuk melihat nilai mata kuliah hanya dapat diakses dengan jaringan internet kampus, mahasiswa mengaku harus datang ke kampus hanya untuk melihat hasil akademiknya.

“Saya hanya ingin lihat nilai, tapi harus ke kampus dulu, padahal saya sudah di rumah dan jaraknya tidak dekat. Terpaksa saya balik lagi hanya untuk itu,” ujar salah satu mahasiswa jurusan Geografi.

Situasi ini menjadi semakin pelik, karena saat ini nilai akhir semester sudah mulai diinput oleh dosen dan bisa dilihat melalui laman Si-Nilai. Namun, keterbatasan akses membuat mahasiswa dari luar kota, luar pulau, atau yang tidak berada di Makassar harus menunda mengecek perkembangan hasil nilai akademiknya.

Tidak sedikit mahasiswa yang mengaku harus datang pada malam hari, ketika Wi-Fi kampus relatif sepi, untuk mengecek nilai mereka. Hingga pukul 22.00 malam terlihat mahasiswa masih ramai di sekitar area kampus. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Alya Salsabila bersama beberapa temannya dari jurusan Biologi mengaku bahwa alasan mereka mengecek nilai karena akses jaringan pada malam hari relatif lancar, dan jalanan menuju kampus cukup sepi.

“Jadi saya datang malam karena jaringan lancar dan akses cepat dibuka, selain itu jalanan menuju kampus sepi,” ungkapnya.

Selain itu, Nabila dari jurusan Matematika mengakui bahwa nilai terkadang keluar pada malam hari sehingga ia bergegas untuk mengeceknya. Selain itu ia menyampaikan bahwa kebijakan ini cukup sulit, karena website hanya dapat diakses menggunakan Wi-Fi kampus.

“Cukup ribet, karena harus ke kampus hanya untuk cek nilai. Nanti saat mengurus KRS kemungkinan akan ribet juga karena masih dikampung, dan harus lebih cepat ke Makassar,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, pembatasan akses ini merupakan bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkan UPT TIK UNM. Kepala ICT UNM sebelumnya menyebutkan bahwa langkah ini diambil untuk mencegah serangan digital dari luar, termasuk tautan-tautan tidak aman seperti judi online, yang bisa membahayakan sistem internal kampus.

Meski begitu, mahasiswa berharap agar pihak kampus menyediakan solusi yang lebih fleksibel. Beberapa menyarankan agar akses dibuka dengan sistem akun pribadi atau VPN resmi untuk memungkinkan mahasiswa mengakses SiNilai dari luar kampus secara aman.

Reporter: Andi Muh. Kholil Gibran Rusli & Haryani

Loading

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *