Bioma – Tarsier pigmi dengan nama ilmiah Tarsius pulmonalis merupakan primata yang hidup di Pulau Sulawesi, Indonesia. Primata ini lebih dikenal sebagai tarsius gunung.
Tarsier pigmi dapat ditemukan di hutan pegunungan pada ketinggian 1.800 – 2.200 mdpl. Habitat mereka didominasi oleh pohon-pohon berlumut dan lingkungan yang berkabut serta lembap.
Dilansir dari kompas.com, tarsier adalah primata terkecil di dunia yang merupakan satwa endemik pulau Sulawesi. Tarsier disebut juga binatang yang romantis karena ia akan sendirian seumur hidup jika pasangannya mati.
Ukuran tarsier sangat kecil, yakni tidak lebih dari genggaman tangan orang dewasa. Tarsier memiliki ciri khas adanya rambut warna putih di belakang telinga dan rambut penutup telinganya yang berwarna abu-abu.
Dikutip dari Tempo.com, tarsier merupakan satwa nokturnal yang aktif pada malam hari. Ketika malam mereka keluar dari sarangnya di pohon beringin untuk menjelajahi daerah mereka. Sebaliknya, ketika siang tarsier menjadi lebih pasif.
International Union for Conservation of Nature (IUCN), juga mengklasifikasikan Tarsius pulmonalis sebagai spesies yang terancam punah, selain itu penelitian tentang primata ini masih sangat terbatas. Perlindungan habitat yang lebih luas dan penelitian lanjutan masih sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka. Beberapa individu yang hidup di Taman Nasional Lore Lindu, Donggala, telah mendapatkan perlindungan namun tetap ada ancaman yang dihadapi.
“Perlu kerja sama yang lebih kuat antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat lokal untuk menjaga habitat Tarsius pulmonalis” ungkap salah satu peneliti IUCN.
Pemerintah kemudian memasukkan Tarsius pulmonalis dalam daftar fauna langka dan dilindungi melalui UU 5/1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, serta PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Reporter: Resky Aulia